Assalamu'alaikum...
 

Saturday, September 21, 2013

Pantaskah Aku?

0 comments

Bismillahirrahmaanirrahiim...


Ya Allah...


Kapan kami akan kesana...?

Menjadi tamu di rumah-MU yang Indah...?

Memenuhi panggilan-MU..



Yang terus berkumandang di dalam hati ini...?



Mungkin sekarang belum 'pantas' menjadi tamu-NYA, 


Jadi kesempatan itu masih ditunda-NYA , 


Sampai benar-benar 'pantas' bertamu ke rumah-NYA....


Ya Rabb,




Mudahkan,




Lapangkan,


Nazar dan keinginan ini,



Ingatkan...




Saat Engkau memberi kemampuan kepada kami 

untuk bisa menjadi tamu di rumah-Mu yang Indah itu.




Aamiin...


Labaik allahumma labaik. 
Labaik la syarika la. 
Innal hamda wa ni'mata. 
Laka wal mulk la syarîka la


Read more...

~*CUKUP ALLAH DERMAGA HATIKU*~

0 comments

~*CUKUP ALLAH DERMAGA HATIKU*~


Bismillahirrahmanirrahim…



Jangan memuji kecantikan pelangi,
Tapi pujilah ALLAH..
Yang menciptakan Langit & Bumi.



Jangan percaya
Denga kata-kata bijakku...
Tapi percayalah Firman ALLAH Yang Maha Benar.

Jangan masukkan namaku di hatimu...
Tapi masukkan nama ALLAH...
Hingga hatimu tenang...

Jangan sedih jika cintamu di dustakan,
Tapi sedihlah jika engkau dustakan ALLAH..
Jangan pula engkau minta cinta kepada penyair,
Tapi mintalah kepada ALLAH ,
yang memiliki cinta yg kekal dan sejati..

Ya Allah Yang Maha Rahman & Rahim..
Jangan jadikan hatiku batu yg mengeras..
Hingga lupa akan RahmatMu..

Dimanakah ku harus berlabuh...
Saat semua dermaga menutup pintu,
Dan berkata "ini bukan untukmu..."
"Segera menjauh karna disini bukan tempatmu...!!!"

Ya Allah..
DI manakah dermaga untukku berlabuh…???
Agar segera menghela nafas kehidupan yang baru.
Sampai kapan harus arungi waktu,..
Hamba lelah Menunggu suatu yang tak pasti walau hanya Satu,..

Ya Allah...
Berilah hamba penerang jalan-Mu
Agar tak tersesat saat ku melaju...
Kuatkan awak kapalku,
Saat badai menghalangi jalanku...

Ya Allah...
Tetaplah disisiku,
Jangan Engkau menjauh dariku...
Karena ku tak berdaya tanpa hadir-Mu.

Aamiin Ya Allah Ya Rabbal'alamiin
Read more...

Ternyata Kecepatan Cahaya Ada dalam Al Qur’an

0 comments

Ternyata Kecepatan Cahaya Ada dalam Al Qur’an


Bagi umat Islam, al-qur’an adalah sebuah kitab suci yang memiliki semua rahasia kehidupan. Dalam postingan kali ini, kami akan membahas salah satu ilmu pengetahuan yang ada di dalam al-qur’an yang mungkin tidak diketahui semua orang, yakni tentang kecepatan cahaya -yang masih merupakan misteri bagi para ilmuwan-. Benar, jika kita tafsirkan dengan benar di dalam al-qur’an akan ditemukan rumus kecepatan cahaya yang ternyata jika dicocokkan dengan angka-angka temuan para ilmuwan tidak jauh berbeda.

Kecepatan Cahaya, Kecepatan gelombang elektro magnetic yg tercepat di jagat ini, yaitu: 299792.5 Km/detik, yang baru diketahui abad 20, ternyata telah ditulis Qur’an 1400 Tahun yang lalu.

Mungkin kita pernah tahu jika konstanta C, atau kecepatan cahaya yaitu kecepatan tercepat di jagat raya ini diukur, dihitung atau ditentukan oleh berbagai institusi berikut:

US National Bureau of Standards, C = 299792.4574 + 0.0011 km/det

The British National Physical Laboratory, C = 299792.4590 + 0.0008 km/det

Konferensi ke-17 tentang Penetapan Ukuran dan Berat Standar: ”Satu meter adalah jarak tempuh cahaya dalam ruang vacum selama jangka waktu 1/299792458 detik”.

Sekarang, mari kita lihat apa yg Qur’an tulis tentang kecepatan cahaya.

Qs. 10 Yunus: 5. Dia-lah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah (jalan-jalan) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan. Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan haq. Dia menjelaskan tanda-tanda kepada orang-orang yang mengetahui.

Qs. 21 Anbiyaa: 33. Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya.

Qs. 32 Sajdah: 5. Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepadaNya dalam satu hari yang kadarnya adalah seribu tahun menurut perhitunganmu

Sekarang, mari kita perhatikan dengan seksama.
Jarak yang dicapai “Sang urusan” selama 1 hari = jarak yang ditempuh bulan selama 1000 tahun atau 12000 bulan.

C . t = 12000 . L
dimana : C = kecepatan Sang urusan
t = waktu selama satu hari
L = panjang rute edar bulan selama satu bulan

Sekarang, sistem kalender telah diuji mendapatkan nilai C yang sama dengan nilai C yang sudah diketahui setelah pengukuran.

Ada dua macam system kalender bulan:
1. Sistem sinodik, didasarkan atas penampakan semu gerak bulan dan matahari dari bumi.
1 hari = 24 jam
1 bulan = 29.53059 hari

2. Sistem sidereal, didasarkan atas pergerakan relatif bulan dan matahari terhadap bintang
dan alam semesta.
1 hari = 23 jam 56 menit 4.0906 detik = 86164.0906 detik
1 bulan = 27.321661 hari
Bulan kembali ke posisi semula tepat pada garis lurus antara matahari dan bumi
. Periode ini disebut “satu bulan sinodik”

Selanjutnya perhatikan rute bulan selama satu bulan sidereal, Rutenya bukan berupa lingkaran seperti yang mungkin anda bayangkan melainkan berbentuk kurva yang panjangnya L = v . T.

Dimana:
v = kecepatan bulan
T = periode revolusi bulan
= 27.321661 hari
a = 27.321661 days/365.25636 days x 360 o = 26.92848o

Ada dua tipe kecepatan bulan :
1. Kecepatan relatif terhadap bumi yang bisa dihitung dengan
rumus berikut: ve = 2 . p . R / T

dimana R = jari-jari revolusi bulan = 384264 km
T = periode revolusi bulan = 655.71986 jam
Jadi ve = 2 * 3.14162 * 384264 km / 655.71986 jam
= 3682.07 km/jam

2. Kecepatan relatif terhadap bintang atau alam semesta. Yang ini yang akan diperlukan. Einstein mengusulkan bahwa kecepatan jenis kedua ini dihitung dengan mengalikan yang pertama dengan cosinus a, sehingga: v = Ve * Cos a

Dimana a adalah sudut yang dibentuk oleh revolusi bumi selama satu bulan sidereal
a = 26.92848o
Bandingkan C (kecepatan sang urusan) hasil perhitungan dengan nilai C (kecepatan cahaya) yang sudah diketahui !

Jika:
L = v . T
v = Ve * Cos a
Ve = 3682.07 km/jam
a = 26.92848 o
T = 655.71986 jam
t = 86164.0906 detik

Maka:
C . t = 12000 . L
C . t = 12000 . v . T
C . t = 12000 . (Ve * Cos a) . T
C = 12000 . ve . Cos a . T / t
C = 12000 * 3682.07 km/jam * 0.89157 * 655.71986 jam / 86164.0906 detik
C = 299792.5 km/det

Sekarang,,, mari kita bandingkan antara perhitungan yg ditulis Qur’an dengan perhitungan abad 20.

Qur’an ————————————–> C = 299792.5 Km/detik
US National Bureau of Standards, ——> C = 299792.4574 + 0.0011 km/detik
The British National Physical Laboratory, C = 299792.4590 + 0.0008 km/detik

Konferensi ke-17 tentang Penetapan Ukuran dan Berat Standar: ”Satu meter adalah jarak tempuh cahaya dalam ruang vacum selama jangka waktu 1/299792458 detik”.

Kesimpulan dari Profesor Elnaby:
“Perhitungan ini membuktikan keakuratan dan konsistensi nilai konstanta C hasil pengukuran selama ini dan juga mnunjukkan kebenaran AlQuranul karim sebagai wahyu yang patut dipelajari dengan analisis yang tajam karena penulisnya adalah ALLAH, Sang Pencipta Alam Semesta Raya.”

Elnaby, M.H, 1990, A New Astronomical Quranic Method for The Determination of The Greatest Speed C

Fix, John D, 1995, Astronomy, Journey of the Cosmic Frontier, 1st edition, Mosby-Year Book, Inc., St Louis, Missouri


Sumber :http://mutsla.blogspot.com
Read more...

Sedekah yang salah Alamat

0 comments

Sedekah yang salah Alamat

Suatu ketika, Rasulullah Saw., seperti yang kerap beliau laku­kan, berbincang-bincang dengan para sahabat di serambi Masjid Nabawi, Madinah. Selepas berbagi sapa dengan me­reka, beliau berkata kepada mereka, “Suatu saat ada seorang pria berkata kepada dirinya sendiri, ‘Malam ini aku akan bersedekah!’ Dan, benar, malam itu juga dia memberikan sedekah kepada seorang perempuan yang tak dikenalnya. Ternyata, perempuan itu seorang pezina. Sehingga, keja­dian itu menjadi perbincangan khalayak ramai.
“Akhirnya, kabar tersebut sampai juga kepada pria itu. Mendengar kabar yang demikian, pria itu bergumam, ‘Ya Allah! Segala puji hanya bagi-Mu.Ternyata, sedekahku jatuh ke tangan seorang pezina. Karena itu, aku akan bersedekah lagi!’

“Maka, pria itu kemudian mencari seseorang yang menu­rutnya layak menerima sedekah. Ternyata, penerima sede­kah itu, tanpa diketahuinya, adalah orang kaya. Sehingga, kejadian itu lagi-lagi menjadi perbincangan khalayak ramai, lalu sampai juga kepada pria yang bersedekah itu.

“Mendengar kabar yang demikian, pria itu pun bergu­mam,’Ya Allah! Segala puji hanya bagi-Mu. Ternyata, sede­kahku itu jatuh ke tangan orang kaya. Karena itu, aku akan bersedekah lagi!’

Maka, dia kemudian, dengan cermat, men­cari seseorang yang menurutnya layak menerima sedekah. Ternyata, penerima sedekah yang ketiga, tanpa diketahui­nya, adalah seorang pencuri. Tak lama berselang, kejadian itu menjadi perbincangan khalayak ramai, dan kabar itu sampai kepada pria yang bersedekah itu.
Mendengar kabar demikian, pria itu pun mengeluh, ‘Ya Allah! Segala puji ha­nya bagi-Mu! Ya Allah, sedekahku ternyata jatuh ke tangan orang-orang yang tak kuduga: pezina, orang kaya, dan pen­curi!’
“Pria itu kemudian didatangi (malaikat utusan Allah) yang berkata, “Sedekahmu telah diterima Allah. Bisa jadi pezina itu akan berhenti berzina karena menerima sedekah itu. Bisa jadi pula orang kaya itu mendapat pelajaran karena sedekah itu, lalu dia menyedekahkan sebagian rezeki yang dikaru­niakan Allah kepadanya. Dan, bisa jadi pencuri itu berhenti mencuri selepas menerima sedekah itu.”

***

(Diceritakan kembali dari sebuah hadis yang dituturkan oleh Muslim dan Abu Hurairah dalam Teladan indah Rasullulah dalam ibadah)
Read more...

PERAN ISTRI DALAM MEMBENTUK KELUARGA SAKINAH

0 comments
PERAN ISTRI DALAM MEMBENTUK KELUARGA SAKINAH

Keluarga yang sakinah merupakan dambaan bagi setiap orang. Karena dalam keluarga sakinah seseorang akan dapat mengecap kebahagiaan yang tiada taranya. Dalam keluarga sakinah, seorang anak akan dapat tumbuh dengan baik, serta keharmonisan akan terus terjaga.

Banyak faktor yang mendasari terbentuknya sebuah keluarga yang sakinah. Peran dari masing-masing anggota juga sangat penting untuk dapat mewujudkan keluarga yang sakinah. Suami, istri, dan anggota keluarga lain memiliki peranan masing-masing.
Selain suami, peran seorang istri berpengaruh cukup besar untuk mampu menciptkan sebuah keluarga saminah. Hal ini karena tanggung jawab utama seorang istri (bersama suami) adalah menciptakan keutuhan dalam rumah tangga. Lantas bagaimanakah cara seorang istri untuk menciptakan keluarga sakinah? Jawabnya adalah banyak! Diantara sekian banyak peran istri, beberapa hal yang cukup penting dan kadang terlupakan oleh seorang istri adalah:

1. Memberikan sambutan yang menyenangkan

Tugas utama seorang suami adalah mencari nafkah untuk keluarganya. Suami akan berusaha semaksimal mungkin menafkahi keluarganya dengan cara yang halal. Setelah seharian bekerja di luar rumah, tentunya sangat penat, lelah dan capek akan dirasakan oleh suami. Di sinilah peran istri untuk menghilangkan, atau setidaknya mengurangi rasa penat suaminya.

Ada beberapa hal yang dapat dilakukan oleh seorang istri dalam menyambut pulangnya sang “nahkoda”, diantaranya adalah :

Menampakkan wajah cerah
Sambutlah kedatangan suami dengan wajah yang cerah. Karena menyambut kedatangan suami dengan wajah yang cerah akan mengurangi rasa penat yang ada. Jangan menyambut suami yang beru pulang kerja dengan wajah cemberut, apalagi marah-marah. Hal ini akan membuat suami yang telah lelah bekerja menjadi kesal.

Menyampaikan berita yang menyenangkan
Apabila istri mempunyai beberapa berita untuk suami, baik itu yang menyenangkan maupun yang kurang mengenakkan hati, jangan langsung memberitahukannya sekaligus. Sampaikan berita yang menyenangkan dahulu kepada suami.Setelah suami beristirahat dan rasa lelahnya berkurang atau bahkan hilang, baru sampaikan kepadanya berita yang kurang menyenangkan. Hal ini akan berpengaruh pada respon suami terhadap berita tersebut.

Mengungkapkan kerinduan
Ucapkan kata-kata yang manis kepada suami sebagai tanda kerinduan sang istri pada suaminya. Kata-kata yang mengandung kerinduan dari sang istri akan mampu mengembalikan semangat suami, setelah seharian berpeluh mencari nafkah.

Menyajikan hidangan untuk suami
Alangkah baiknya jika kedatangan suami juga disambut dengan hidangan ringan, sebelum melakukan makan bersama. Hidangan ini dapat berupa minuman hangat, baik berupa teh, kopi atau minuman lain kesukaan suami. Apalagi ditambah dengan camilan kecil. Dengan menyajikan hidangan ini suami akan merasa lebih diperhatikan.

2. Memperindah dan memperlembut suara

Kita kadang sering menjumpai seorang istri yang menyambut kedatangan suaminya dengan hal-hal yang sebaiknya tidak dilakukan. Entah itu dengan nada kesal, marah, atau lainnya. Terlebih lagi jika suami terlambat pulang. Janganlah hal ini dilakukan, karena hanya akan memancing emosi dari suami. Apapun yang terjadi berbicaralah kepada suami dengan lembut dan santun. Jika istri berbicara dengan suami secara lembut, maka suami dengan sendirinya akan menghargai sang istri.

3. Berhias

Sudah menjadi kebiasaan wanita jaman sekarang untuk tampil mempercantik diri dengan berhias. Namun sayangnya mereka (terutama para istri) berhias jika hanya akan keluar rumah. Padahal jelas-jelas dalam sebuah hadist, Rosululloh menganjurkan istri supaya berhias untuk suami mereka. Namun justru istri berhias jika ingin pergi keluar rumah, dan tampil “acak-acakan” jika dalam rumah meskipun ada suaminya.
Hal inilah yang harus dirubah. Sebaiknya para istri berhias untuk suami mereka, sehingga suaminya merasa betah di rumah serta bangga dengan istrinya.

4. Melayani kebutuhan biologis suami.

Seorang istri diwajibkan untuk melayani kebutuhan biologis suami, kecuali jika sedang ada “halangan”. Dalam melayani suami seorang istri harus melakukannya dengan ikhlas sehingga suami merasa senang dengan pelayanan sang istri sehingga tidak tertarik dengan “rumput” lain di luar rumah.

5. Ikhlas menerima keadaan

Seorang istri sebaiknya merasa ikhlas dalam menerima keadaan keluarga. Apapun keadaan keluarganya, istri yang ikhlas dalam menerimanya akan meningkatkan rasa sayang suami. Meskipun kekurangan, tapi jika ikhlas menerimanya, insya Alloh akan menjadi barokah.

6. Menjaga kesetiaan

Setia adalah salah satu kunci dalam membina keutuhan sebuah keluarga. Baik suami atau istri wajib untuk menjaga kesetiaannya terhadap pasangan hidup masing-masing. Dengan menjaga kesetiaan, insya Alloh kehidupan keluarga akan bahagia.

7. Meredakan amarah suami

Sering karena suatu hal, suami marah entah terhadap istri, anak-anak maupun hal-hal lain. Jika suami sedang marah, istri jangan lantas ikutan marah. Hal ini hanya akan berakibat fatal. Redakan amarah suami dengan bujukan dan rayuan, karena bukankah seorang wanita itu pintar dalam mencuri hati laki-laki?

8. Menjaga kehormatan

Kehormatan di sini bukan hanya kehormatan sang istri sendiri. Istri juga harus mampu menjaga kehormatan keluarganya. Jangan umbar aib keluarga kepada orang lain, meskipun itu orang tua sendiri. Hal ini hanya akan membuat kehormatan keluarga tercoreng.

9. Memuliakan keluarga dan tamu suami

Anggaplah keluarga suami sebagai keluarga sendiri. Hargai dan hormati tamu-tamu yang ingin bertemu dengan suami. Jangan karena tamu suami, sang istri tidak mau menghargainya. Hal ini hanya akan menimbulkan perpecahan dalam keluarga.

10. Sabar

Bersabarlah dalam menghadapi kehidupan ini. Apapun yang terjadi, sikap sabar merupakan hal yang paling utama.

11. Merapikan rumah

Rumah yang rapi, bersih, dan nyaman merupakan rumah yang disenangi oleh semua anggota keluarga. Merapikan rumah adalah salah satu tanggung jawab istri. Jangan biarkan rumah dalam keadaan berantakan, karena hanya akan membuat penghuninya tidak merasa betah untuk tinggal di dalamnya.

12. Menghormati dan menghargai orang tua suami

Acapkali dijumpai seorang istri sangat menghormat suaminya tetapi kurang bahkan tidak menghormati pada orang tua suaminya, bahkan meremehkannya. Hal ini jangan sampai terjadi karena sejatinya seorang suami yang harus ditaatinya itupun masih harus menghormat dan mengagungkan orang tuanya. Ingat ridho Alloh beserta ridho orang tua, dan murkanya Alloh beserta murka orang tua.


Jika istri,suami, dan anggota keluarga lain sudah tahu dan menjalankan tugas-tugasnya, insya Alloh keluarga sakinah yang diidamkan akan terwujud. Amiin.
Read more...

Lima Wasiat Abu Bakar Ash- Shidiq

0 comments
Lima Wasiat Abu Bakar Ash- Shidiq

Sahabat Rasul SAW, Abu Bakar Ash-Shiddiq, berkata, ”Kegelapan itu ada lima dan pelitanya pun ada lima. Jika tidak waspada, lima kegelapan itu akan menyesatkan dan memerosokkan kita ke dalam panasnya api neraka. Tetapi, barangsiapa teguh memegang lima pelita itu maka ia akan selamat di dunia dan akhirat.”

Kegelapan pertama adalah cinta dunia (hubb al-dunya). Rasulullah bersabda, ”Cinta dunia adalah biang segala kesalahan.” (HR Baihaqi). Manusia yang berorientasi duniawi, ia akan melegalkan segala cara untuk meraih keinginannya. Untuk memeranginya, Abu Bakar memberikan pelita berupa takwa. Dengan takwa, manusia lebih terarah secara positif menuju jalan Allah, yakni jalan kebenaran.

Kedua, berbuat dosa. Kegelapan ini akan tercerahkan oleh taubat nashuha (tobat yang sungguh-sungguh). Rasulullah bersabda, ”Sesungguhnya bila seorang hamba melakukan dosa satu kali, di dalam hatinya timbul satu titik noda. Apabila ia berhenti dari berbuat dosa dan memohon ampun serta bertobat, maka bersihlah hatinya. Jika ia kembali berbuat dosa, bertambah hitamlah titik nodanya itu sampai memenuhi hatinya.” (HR Ahmad). Inilah al-roon (penutup hati) sebagaimana disebutkan dalam QS Al-Muthaffifin (83) ayat 14.

Ketiga, kegelapan kubur akan benderang dengan adanya siraj (lampu penerang) berupa bacaan laa ilaaha illallah, Muhammad Rasulullah. Sabda Nabi SAW, ”Barangsiapa membaca dengan ikhlas kalimat laa ilaaha illallah, ia akan masuk surga.” Para sahabat bertanya, ”Wahai Rasulallah, apa wujud keikhlasannya?” Beliau menjawab, ”Kalimat tersebut dapat mencegah dari segala sesuatu yang diharamkan Allah kepada kalian.”

Keempat, alam akhirat sangatlah gelap. Untuk meneranginya, manusia harus memperbanyak amal shaleh. QS Al-Bayyinah (98) ayat 7-8 menyebutkan, orang yang beramal shaleh adalah sebaik-baik makhluk, dan balasan bagi mereka adalah surga ‘Adn. Mereka kekal di dalamnya.

Kegelapan kelima adalah shirath (jembatan penyeberangan di atas neraka) dan yakin adalah penerangnya. Yaitu, meyakini dan membenarkan dengan sepenuh hati segala hal yang gaib, termasuk kehidupan setelah mati (eskatologis). Dengan keyakinan itu, kita akan lebih aktif mempersiapkan bekal sebanyak mungkin menuju alam abadi (akhirat). Demikian lima wasiat Abu Bakar. Semoga kita termasuk pemegang kuat lima pelita itu, sehingga menyibak kegelapan dan mengantarkan kita ke kebahagiaan abadi di surga. Aamiin.






Read more...

Khalifah Umar Bin Khatab dan Gubernur Miskin

0 comments
Khalifah Umar Bin Khatab dan Gubernur Miskin

Khalifah Umar bin Khattab berniat menggantikan gubernur Syam yang semula dipercayakan kepada Muawiyah. Penggantinya yang diinginkan Khalifah adalah Said bin Amir Al-Jumahi. “Aku ingin memberimu amanah menjadi gubernur,” kata Umar kepada Said. Said berkata, “Jangan kau jerumuskan aku ke dalam fitnah, wahai Amirul Mukminin. Kalian mengalungkan amanah ini di leherku kemudian kalian tinggal aku.” Umar mengira bahwa Said menginginkan gaji, “Kalau begitu, kita berikan untukmu gaji.” Said menjawab, “Allah telah memberiku rizki yang cukup bahkan lebih dari yang kuinginkan.”

Begitulah kursi gubernuran yang ditolak oleh Said dengan halus. Walau akhirnya dia harus menunjukkan ketaatannya kepada Khalifah dengan menaati keinginan Umar yang tetap bersiteguh untuk mengangkatnya sebagai gubernur Syam. Akhirnya hari yang ditentukan untuk keberangkatannya ke Syam tiba. Dari Madinah dia berangkat beserta istrinya menuju tempat tugasnya yang baru.

Sesampainya di Syam, Said memulai hari-harinya dengan amanah baru, menjadi gubernur Syam. Hingga suatu saat Said terlilit kebutuhan yang memerlukan uang. Sementara tidak ada uang pribadinya yang bisa dia pakai. Sementara itu di Madinah Umar mendapatkan tamu utusan dari Syam. Mereka datang untuk melaporkan beberapa kebutuhan dan urusan mereka sebagai rakyat yang hidup di bawah kekhilafahan Umar bin Khattab.

Umar berkata, “Tuliskan nama-nama orang miskin di tempat kalian.”

Mereka pun menuliskan nama-nama orang yang membutuhkan bantuan dari negara. Tulisan itu diserahkan kepada Umar. Dengan agak terkejut, Umar menemui sebuah nama. Said.

“Apakah ini Said gubernur kalian?”

“Ya, itu Said gubernur kami.” “Dia termasuk daftar orang-orang miskin?” tanya Umar lagi mempertegas.
“Ya,” jawab mereka meyakinkan.

Umar kemudian mengambil sebuah kantong dari kain yang terikat ujungnya. “Berikan ini kepada gubernur kalian,” kata Umar sambil memberikan kantong itu kepada mereka.
Rombongan itu akhirnya kembali ke Syam. Setelah sampai, mereka menyampaikan amanah dari Umar itu kepada Said gubernur mereka.

Sore harinya Said pulang ke rumah. Dia membuka kantong tersebut tanpa sepengetahuan istrinya. Dan ternyata kantong tersebut berisi uang seribu dinar. Jumlah yang tidak sedikit. “Innalillahi wainna ilaihi rojiun,” katanya lirih. Ternyata istrinya mendengar perkataan tersebut. “Apakah amirul mukminin meninggal?” tanya istrinya. “Tidak, tetapi musibah yang lebih besar dari itu,” kata Said. “Maukah engkau membantuku?” sambung Said. “Tentu,” jawab istrinya. “Dunia telah memasuki diriku untuk merusak akhiratku,” kata Said.

Esok paginya, Said memanggil orang kepercayaannya untuk membagikan uang itu kepada para janda, anak yatim dan orang miskin yang membutuhkan. Tanpa tersisa sedikit pun. Barulah istrinya memahami kata-kata Said, “Dunia telah memasuki diriku untuk merusak akhiratku.”

Begitulah. Dan memang Said selalu berusaha untuk menjadikan dunia yang dimilikinya untuk membeli akhirat. Agar mendapatkan bidadari surga.

Ketika suatu hari istrinya menuntut uang yang diberikan dari kakhilafahan, sementara uang itu telah habis disumbangkan kepada orang lain. Hingga tuntutannya itu membuat Said tersiksa. Said berusaha menghindari istrinya beberapa hari dengan selalu pulang malam. Agar dia tidak mendengar lagi tuntutan istrinya.
Sampai istrinya akhirnya tahu bahwa hartanya telah habis dibagikan cuma-cuma. Sang istri menangisi kepergian harta itu. Dan inilah yang dikatakan Said kepada istri tercintanya, “Sebenarnya istriku, dulu aku mempunyai teman-teman yang kini telah lebih dulu meninggalkanku. Aku tidak rela setelah mereka pergi aku bergelimang harta. Dan kemudian bidadari surga itu jika muncul di langit dunia akan menerangi seluruh penduduk bumi dan sinarnya itu akan memadamkan sinar matahari dan rembulan. Pakaian yang dia pakai lebih baik daripada dunia seisinya. Maka aku lebih memilih dirimu untuk menjadi bidadariku di surga nanti.” Kata-kata ini membuat istrinya Said ridho.

Kehidupan seorang gubernur Said bin Amir tidak hanya terhenti sampai tingkat kesenangannya membagikan harta. Kalau kita menengok dalam rumahnya lebih ke dalam lagi, kita akan menjumpai kehidupan seorang gunernur yang tak kita jumpai hari ini. Gubernur yang sangat zuhud kepada dunia, tidak merasa begitu perlu dengan harta, maka mustahil kalau dia rela memakan harta rakyatnya.

Inspeksi mendadak yang dilakukan Umar ke Syam akan mengantarkan kita kepada kisah-kisah dalam rumah tangga Said. Begitu sampai Himsa, Umar mengumpulkan penduduk kota tersebut dan bertanya, “Wahai penduduk Himsa, bagaimana kalian mendapati gubernur kalian?” Jawaban mereka cukup mengejutkan, “Kami mengeluhkan empat hal. Pertama, dia selalu keluar kepada kami setelah siang datang.” 

“Ini berat,” kata Umar. “Kemudian apa?” tanya Umar kembali.

“Kedua, dia tidak melayani siapa pun yang datang malam hari.”

“Ini juga masalah serius, kemudian apa lagi?”

“Ketiga, ada satu hari dalam satu bulan dimana dia tidak keluar sama sekali untuk menemui kami.”

“Ini tidak boleh dianggap enteng, kemudian yang keempat?”

“Dia terkadang pingsan ketika bersama kami.”

Mendengar aduan ini, Umar tidak bisa tinggal diam. Dia merasa perlu untuk cepat menyelesaikan permasalahan yang timbul antara pejabatnya itu dengan rakyatnya. Itulah pemimpin mulia yang langsung mendengar masalah rakyatnya dan langsung memberikan solusi konkrit dan bukan pepesan kosong serta janji memuakkan. Umar membuat pertemuan akbar antara Said sebagai gubernur dan rakyatnya yang siap mengadili gubernur mereka.

“Ya Allah, jangan Engkau kecewakan prasangka baikku selama ini kepadanya.”

Kata Umar membuka pertemuan, “Baiklah, apa yang kalian keluhkan?”

“Pertama, Said tidak keluar menemui kami kecuali setelah siang datang menjelang.”

Said angkat bicara, “Demi Allah sesungguhnya aku tidak suka menjawabnya. Aku tidak mempunyai pembantu, maka aku harus mengadoni roti sendiri, kemudian aku tunggu sampai adonan itu mengambang dan kemudian aku panggang hingga menjadi roti, kemudian aku wudhu dan baru keluar.’

“Terus apa lagi?”

“Kedua, Said tidak mau melayani yang datang kepadanya di malam hari.”

“Apa jawabmu, wahai Said?”

“Sesungguhnya aku tidak suka menjawabnya. Aku menjadikan siang hariku untuk mereka dan aku menjadikan malamku untuk Allah Azza Wajalla saja.”

“Kemudian apa lagi?”

“Ada satu hari tertentu dimana dia tidak keluar sama sekali dari rumahnya.”

“Apa komentarmu?”

“Aku tidak mempunyai pembantu yang mencucikan pakaianku. Sementara aku tidak memiliki pakaian yang lain. Maka aku mencucinya sendiri dan aku tunggu sampai kering, selanjutnya aku keluar kepada mereka saat sudah sore.”

“Selanjutnya apa lagi?”

“Said suka pingsan.”

“Aku menyaksikan meninggalnya Khubaib Al-Anshari di Mekah. Kematiannya sangat tragis di tangan orang-orang kafir Quraisy. Mereka menyayat-nyayat dagingnya kemudian menyalibnya di pohon kurma. Orang Quraisy itu meledek, “Khubaib, apakah kamu rela jika Muhammad sekarang yang menggantikanmu untuk disiksa?” Khubaib menjawab, “Demi Allah, kalau saya berada tenang dengan keluarga dan anakku, kemudian Muhammad tertusuk duri sungguh aku tidak rela.” Ketika itu aku masih dalam keadaan kafir dan menyaksikan Khubaib disiksa sedemikian rupa. Dan aku tidak bisa menolongnya. Setiap ingat itu, aku sangat khawatir bahwa Allah tidak mengampuniku untuk selamanya. Jika ingat itu, aku pingsan.”

Umar berkata, “Segala puji bagi Allah yang tidak mengecewakan prasangka baikku kepadanya.”


Read more...

Friday, September 20, 2013

Doa Menjelang Malam

0 comments
Doa Menjelang Malam

Bismillahirrahmaanirrahiim....


Ya Allah...

Jangan biarkan kami mengulang-ulang kebiasaan buruk kami

Setiap hari dan setiap saat...

Hingga kebiasaan itu menjadikan karakter dan kepribadian kami


Ya Allah..

Kuatkan kami untuk menjadi hamba-Mu yang lembut

Penuh kasih sayang

Penuh kesabaran

Penuh pengertian

Penuh cinta

Dan penuh keikhlasan


Ya Allah..

Sungguh kami lemah tanpa kekuatanMu

kami takberdaya tanpa pertolonganMu

Kami tak bisa memperbaiki keburukan kami

Tanpa Engkau papah dan bimbing kami

Untuk kembali kejalanMu

Kembali dalam cintaMu


Ya Allah..

Semoga dikala kami terbangun nanti

Engkau jadikan hati kami hati yang bersinar

Engkau jadikan prilaku kami prilaku yang menawan

Engkau jadikan sikap kami sikap yang menyejukan

Engkau jadikan lisan kami lisan yang menentramkan


Ya Allah...

Kami berserah diri hanya pada Kasih Sayang dan CintaMu

Aamiin Ya Rabbal'alamiin....

Read more...

Yang Ingin Mencintai-MU

0 comments
Yang Ingin Mencintai-MU

Bismillahirrahmaanirrahiim....

Ya Allah....

Setiap yang terjadi adalah kehendak-Mu

Setiap daun kering yang terhempas adalah kehendak-Mu

Setiap helaan nafasku juga adalah kehendak-Mu

Semua yang bergerak adalah wujud bergerak-Mu

Sedangkan kami tak berdaya atas diri kami


Ya Allah....

Hidup ini adalah milik-Mu yang maha menghidupkan

Kami tumbuh dan beranak pinak pun atas karunia-Mu

Kami bersengketa dan berlumuran darah atas ijin-Mu

Kami berbuat baik atas binar cahaya-Mu

Dan kami tak berdaya atas diri kami....


Ya Allah...

Kami hamba-Mu ingin menguatkan diri  mencintai-Mu

Namun, berkali-kali kami jatuh dan tersungkur...

Dalam cumbu rayu nafsu kami...

Yang memenuhi dada dalam sunyi...

Ya Allah...

Tangan kami merindukan pelukan cinta-Mu

Namun kala cinta-Mu menghampiri...

Kami tak menghiraukannya

Kami asyik dengan nafsu yang buruk rupa

Kami asyik bergandengan 

dengan nafsu yang sok baik

Kami asyik bercanda dengan nafsu 

yang menghibur dengan kepalsuannya

Kami asyik berjalan dengan nafsu 

yang memalingkan kami dari-Mu


Ya Allah...

Maafkan kami...

Kami mengaku hamba-Mu 

dikala takdir-Mu seiring dengan nafsu kami

Kami mengakui mencintaimu 

dikala kami membawa setumpuk permohonan kepada-Mu

Kami mengaku ikhlas 

dikala kami mengingat-Mu

Namun...

Pengakuan kami tak seiring dengan perilaku kami kepada-Mu

Pengakuan kami sering hanya menjadi pigura 

yang terpajang di dinding kamar kami

Pengakuan kami sering melebur dalam kelalaian kami...

Ampuni kami ya Rabb...





Read more...

Hati yang Meronta

0 comments
Hati Yang Meronta

Bismillahirrahmaanirrahiim....

Ya Allah....

Ajari hamba untuk tidak membenci

Ajari hamba untuk memaklumi

Ajari hamba untuk mengerti dan memahami

Bahwa semua makhluk adalah ciptaan-MU

Dan tiada keburukan disana

Melainkan sebagai pelajaran dan ujian

Sejauh mana hati hamba ikhlas menerima semua ketentuan-MU


Ya Allah...

Hatiku tercekik oleh rasa benci

Hatiku memar oleh rasa marah

Hatiku terluka dan berdarah

Hatiku meronta ingin menyingkirkan semua

Hatiku merintih...

Hatiku menjerit...


Ya Allah....

Tolong hamba-MU ini

Belai hati hamba dengan kelembutan

Tiup dan balut hati hamba

Berilah penawarnya

Berilah kesembuhan...


Ya Allah...

Hamba tak berdaya dengan hati hamba yang seperti ini

Hamba mohon ampunan

Hamba mohon bimbingan

Hamba berserah diri pada-MU ya Rabb

Hamba berserah diri pada Kasih-MU

Hamba berserah diri pada Sayang-Mu


~La haula wala quwwata illa billahi aliyil adziim~


Read more...

Thursday, September 19, 2013

Doa untuk suamiku…

0 comments
Doa untuk suamiku…
Bismillahirrahmanirrahim….. 
Dengan menyebut Asma-Mu ya Allah yang Maha Kasih dan Sayang
Puji syukurku atas segala nikmatMu untuk ku…
Telah kau berikan aku satu pendamping hidup 
Yang senantiasa setia menjaga dan melindungiku..
Berjalan sejajar denganku.. 
Yang dengan cinta dan sayangnya mampu menghapus segala lara… 
Yang segala hidupnya diserahkan untuk menyayangiku…. 
Yang dengan cintanya pada-Mu mampu mengecup hatiku ketika ku berduka..
Ya Allah kumohon Pada-Mu… 
Kini berilah ia kemudahan dalam melangkah.. 
Berjuang mencari keRidhoan-Mu… 
Berjuang menjemput Rejeki yang Kau takdirkan untuknya… 
Berjuang untukku dengan cintanya pada-Mu….
Ya Allah Maha pengabul doa… 
Terimalah berjuta doa dan harapku… 
Balaslah segala keluhuran dan kesabarannya 
Balaslah segala kebaikan juga amarahnya Dengan Cinta-Mu….
Ya Allah Sang Pemilik Hati…. 
Sampaikan berjuta sayangku untuknya… 
Sampaikan sejuta cintaku padanya… 
Dan sampaikan terima kasihku yang sangat untuknya… 
Karena telah bersedia menyatu dalam satu rasa…
Dengan segala macam kunci surga yang kau Pilihkan untukku..
Ya Allah sampaikan salamku pada baginda Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam… 
Yang telah begitu banyak mengajarkan cinta dan kasih sayang… 
Sungguh Engkau Maha Mengetahui segala isi hati… 
Maka kabulkanlah doaku…..
Amin ya Rabbal ‘Alamin………
Read more...

BAHAGIA

0 comments
Bismillahirrahmaanirrahiim

Ya Allah....

Aku ingin bahagia....

Ijinkan aku untuk bahagia bersama suamiku....

Ijinkan aku membahagiakan kedua orangtua ku....

Ijinkan aku membahagiakan Ibu mertuaku....

Ijinkan aku membahagiakan anak-anakku....

Ijinkan aku bahagia dengan keberadaanku di dunia ini

dengan segala keterbatasan serta kekuranganku....

Ya Allah....

Ijikan aku selalu bahagia dengan apa yang ku miliki

dan yang telah Engkau berikan kepadaku....

Berikanlah kebahagiaan itu walau hanya setetes....

Agar aku merasa berarti untuk orang-orang yang aku cintai selama ini....

Aamiin ya Allah ya Rabbal'alamiin.....

Read more...

Wednesday, September 18, 2013

Untuk Suamiku Tersayang

0 comments
Untuk Suamiku Tersayang....

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuhu....

Bismillahirrahmaanirrahiim....

Sayang....

Aku ingin banyak menuliskan kebahagiaan yang telah Allah berikan selama ini, termasuk pernikahan kita adalah karunia-Nya. Pernikahan kita di dunia ini hanya sesaat, namun di akherat kelak itulah pernikahan yang abadi. Jika di dunia ini kita menghiasi kehidupan kita dengan amal sholeh, dan kita saling menyayangi dan mengingatkan arti kebesaran Allah....Insya Allah...di Akherat kelak aku tetap akan menjadi bidadarimu.

Suamiku....

Aku ingin pernikahan ini menjadi barokah, karena usia kita semakin hari bukanlah semakin muda. Mungkin sebentar lagi kita akan menghadap kepada sang pencipta, namun apa yang telah kita perbuat untuk mendapatkan keberkahanNya? Ingatlah bahwa Allah mengingatkan kita dengan firmanNya bahwa manusia yang hidup itu pasti akan merasakan mati.

Maka....ada yang harus kita lakukan agar cinta kita abadi. Ada yang harus kita tangisi atas semua kesalahan dan dosa yang kita perbuat dimasa lalu dan sekarang. Ada yang perlu kita ingat makna-makna amanah dalam pernikahan kita. Karena kelak semua itu akan menjadi tanggung jawab yang harus kita pikul bersama.

Suamiku Sayang...

Walaupun sebagian mereka tidak mendoakan pernikahan kita, cukuplah kebaikannya sebagai penyejuk mata kita kelak di akherat. Jika mereka mendoakan kita, Insya Allah doanya menghantarkan kemuliaan di sisi Allah Shubhana Wata'ala....Aamiin. Maka cintailah anak-anak kita, sekalipun itu bukan dari benih mu. Karena kitalah yang akan mempertanggungjawabkan mereka kelak di Yaumil Akhir.

Suamiku...

Didiklah anak-anak kita dengan kasih sayang kita, berikanlah kalimat-kalimat thoyibah yang kelak mereka menghantarkan kita pada syurga. Sumbangkan kasihmu padanya dengan penuh kelembutan. Apalah yang terjadi jika hati kita bercerai berai, mampukah kita memberikan yang terbaik untuk mereka?
Aku tidak ingin kehangatan rumah tanpa kehadiranmu disisiku dan anak-anak kita.

Suamiku...

Jika kau inginkan aku karena cantik dan kencangnya kulitku, maka suatu hari kulitku akan kendur dan keriput. Jika kau melihat aku hanya karena aku mampu melayanimu di atas tempat tidur, suatu hari aku akan kehilangan tenaga untuk melayanimu, apakah kau akan meninggalkanku?
Ada yang perlu kita benahi dalam menumbuhkan kasih sayang diantara kita berdua. Kita harus menyuburkan kasih sayang yang tulus dengan memohon dari yang menggengam qalbu, yaitu Allah Azza Wajalla.

Semoga Allah senantiasa meridhoi perkawinan kita sepanjang hidup kita....Aamiin ya Allah ya Rabbal'alamiin







Read more...

SUAMIKU TERCINTA

0 comments
SUAMIKU TERCINTA

Aku tak pernah berhenti mencintaimu
Aku mungkin bukan wanita terbaikmu
atau mungkin bukan kekasih impianmu
namun....
Aku memujamu seolah engkau di atas langit
Tak dapat kuraih...
namun...
Membuatku selalu ingin memelukmu

Suamiku...
Aku mungkin bukan perempuan cintamu
atau pendamping hidup yang sempurna untukmu
tetapi...
Kaulah raja yang selalu menguatkan hidupku...

Ku persembahkan untuk suamiku tercinta
I LOVE YOU, dear......


Read more...

♥♥KEDAMAIAN HATI DALAM IMAN♥♥

0 comments
♥♥KEDAMAIAN HATI DALAM IMAN♥♥

Hidup tak selalunya menawarkan kemulusan jalan takdir yang membuat kita selalu merasa bahagia dan bahagia. Ada kalanya Allah mencobakan pada diri kita, untuk bertemu dengan episode fitnah, kebencian dan efek samping dari rasa iri pada diri orang lain yang tak menyukai kita. Hal itu kadang mau tak mau memaksa diri untuk harus melaluinya, walau dengan bagaimana rasanya hati dan keadaan logika. Dan bagaimanakah sikap terbaik bagi kita saat harus harus menjadi pelakon dari semua itu? Sejarah telah mengukir sebuah kisah mulia, dari pribadi yang dirindukan oleh surga, Rasulullah Sallallahu alaihi wassalam, yang dari beliau kita bisa mendapatkan banyak pelajaran dari sebaik- baiknya panutan. Tak terkecuali tentang keanggunan dan kedamaian beliau dalam menghadapi fitnah, kebencian, permusuhan, dan hal- hal negatif lain yang digariskan Allah untuk menjadi cobaan dalam hidupNya. Dan kemuliaan itu terwujud dalam indahnya akhlak beliau yang seakan menjadi mutiara dalam hati orang beriman. Mutiara tentang ketinggian budi, yang membedakannya dengan sebuah batu. Mutiara yang bisa tetap muncul dan bersinar, walaupun dia dipaksa untuk ditenggelamkan dalam lumpur. Dan jadilah Nama beliau terabadikan hingga akhir jaman, sebagai seorang pribadi yang identik dengan mulia, sesosok manusia yang disegani lawan dan di hormati kawan, dan bahkan sangat dirindukan surga. Semua adalah karena kesholehan beliau, serta akses kuat hatiNya yang selalu bergantung penuh kepada yang Maha Hidup, Dan yang maha melihat, Allah Subhanahu Wataala. Tiada sama sekali kekhawatiran akan predikat gila, tukang sihir, dan atau pendusta, yang telah disematkan kepada beliau dari orang- orang kafir. Yang beliau Lakukan hanyalah percaya, bahwa jika cobaan itu hadir, maka semua adalah bagian dari rencana Allah, seperti yang telah Allah firmankan dalam Alquran yang mulia, "Katakanlah (Muhammad), tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan Allah bagi kami. Dialah pelindung kami, dan hanya kepada Allah bertawakal orang-orang yang beriman." (Surah At Taubah: 51). Akhirnya, semuapun kemudian terasa begitu tenang, dan mengalir seperti dalamnya aliran sungai, yang sama sekali tidak terlihat beriak. Maka sunggguh, seluruh rentetan polusi fitnah yang mampir di telinga, akan dengan mudah pergi, sebelum mereka meninggalkan bekas jejak mereka di hati orang- orang yang selalu Mengingat kebesaran dan Maha sempurnanya Allah Subhanahu Wata'ala. Karena ketika mereka berbuat salah dan menyakiti sesama, sebelum orang lain menghujat dan menjelaskan tentang kesalahannya, maka hati nuraninya sendiri yang akan mengingatkan dan menghukumnya. Maka dari itu, dengan mudahnya pula, meluncur kata maaf seraya tekad kuat untuk memperbaiki kesalahannya. Namun ketika mereka tidak mendzolimi seseorang, betapapun niat jahat orang lain terasa sangat memojokkan dan mengkambing hitamkannya, maka dengan tenang dan penuh tawakkal dia akan melewati ujian itu, bahkan seraya mendoakan tetap tentang yang terbaik bagi orang yang telah menjahatinya. Dan semua hanyalah masalah waktu. Waktu akan menguji keseriusan seseorang tentang seberapa benar yang telah dikatakannya benar. Dan waktu pula yang akan menjawab, tentang kamuflase kebenaran yang memang pada awalnya ditunjukkan sebagai benar, apakah tetap benar, dan atau berakhir dengan sebaliknya. Akhirnya, waktu pula yang akan memberi kesimpulan akhir tentang suatu pendapat kita Lalu, mengapa kita masih harus bersedih dengan sebuah fitnah atau perkiraan manusia yang hanya berdasar pada referensi pikiran dan indra mereka yang sangat terbatas. Dan sudahkah kita mendahulukan ridho Allah dan pendapatNya, atas sesuatu yang kita perbuat atau kita ucapkan? Maka sudah saatnya jujur pada nurani kita sendiri. (Syahidah)


Hidup tak selalunya menawarkan kemulusan jalan takdir yang membuat kita selalu merasa bahagia dan bahagia. Ada kalanya Allah mencobakan pada diri kita, untuk bertemu dengan episode fitnah, kebencian dan efek samping dari rasa iri pada diri orang lain yang tak menyukai kita. Hal itu kadang mau tak mau memaksa diri untuk harus melaluinya, walau dengan bagaimana rasanya hati dan keadaan logika. Dan bagaimanakah sikap terbaik bagi kita saat harus harus menjadi pelakon dari semua itu? 

Sejarah telah mengukir sebuah kisah mulia, dari pribadi yang dirindukan oleh surga, Rasulullah Sallallahu alaihi wassalam, yang dari beliau kita bisa mendapatkan banyak pelajaran dari sebaik- baiknya panutan. Tak terkecuali tentang keanggunan dan kedamaian beliau dalam menghadapi fitnah, kebencian, permusuhan, dan hal- hal negatif lain yang digariskan Allah untuk menjadi cobaan dalam hidupNya. 

Dan kemuliaan itu terwujud dalam indahnya akhlak beliau yang seakan menjadi mutiara dalam hati orang beriman. Mutiara tentang ketinggian budi, yang membedakannya dengan sebuah batu. Mutiara yang bisa tetap muncul dan bersinar, walaupun dia dipaksa untuk ditenggelamkan dalam lumpur. Dan jadilah nama beliau terabadikan hingga akhir jaman, sebagai seorang pribadi yang identik dengan mulia, sesosok manusia yang disegani lawan dan di hormati kawan, dan bahkan sangat dirindukan surga. 

Semua adalah karena kesholehan beliau, serta akses kuat hatiNya yang selalu bergantung penuh kepada yang Maha Hidup, Dan yang maha melihat, Allah Subhanahu Wataala. Tiada sama sekali kekhawatiran akan predikat penyair gila, tukang sihir, dan atau pendusta, yang telah disematkan kepada beliau dari orang- orang kafir. Yang beliau Lakukan hanyalah percaya, bahwa jika cobaan itu hadir, maka semua adalah bagian dari rencana Allah, seperti yang telah Allah firmankan dalam Al Quran yang mulia, 

"Katakanlah (Muhammad), tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan Allah bagi kami. Dialah pelindung kami, dan hanya kepada Allah bertawakal orang-orang yang beriman." (QS. At Taubah: 51). 

Dan begitulah, ketika hati telah berserah kepada sang Allah, maka akhirnya semuapun kemudian terasa begitu tenang, dan mengalir seperti dalamnya aliran sungai, yang sama sekali tidak terlihat beriak. 

Maka sunggguh, seluruh rentetan polusi fitnah yang mampir di telinga, akan dengan mudah pergi, sebelum mereka meninggalkan bekas jejak mereka di hati orang- orang yang selalu Mengingat kebesaran dan Maha sempurnanya Allah Subhanahu Wataala. Dan ketika mereka berbuat salah dan menyakiti sesama, sebelum orang lain menghujat dan menjelaskan tentang kesalahannya, maka hati nuraninya sendiri yang akan mengingatkan dan menghukumnya. Maka dari itu, dengan mudahnya pula, meluncur kata maaf seraya tekad kuat untuk memperbaiki kesalahannya. Namun ketika mereka tidak mendholimi seseorang, betapapun niat jahat orang lain terasa sangat memojokkan dan mengkambing hitamkannya, maka dengan tenang dan penuh tawakkal dia akan melewati ujian itu, bahkan seraya mendoakan tetap tentang yang terbaik bagi orang yang telah menjahatinya. 

Dan semua hanyalah masalah waktu. Waktu yang akan menguji keseriusan seseorang tentang seberapa benar yang telah dikatakannya benar. Dan waktu pula yang akan menjawab, tentang kamuflase kebenaran yang memang pada awalnya ditunjukkan sebagai benar, apakah tetap benar, dan atau berakhir dengan sebaliknya. Akhirnya, waktu pula yang akan memberi kesimpulan akhir tentang suatu pendapat kita

Lalu, mengapa kita masih harus bersedih dengan sebuah fitnah atau perkiraan manusia yang hanya berdasar pada referensi pikiran dan indra mereka yang sangat terbatas. Dan sudahkah kita mendahulukan ridho Allah dan pendapatNya, atas sesuatu yang kita perbuat atau kita ucapkan? Maka sudah saatnya jujur pada nurani kita sendiri. 

(Syahidah/ voa-islam.com)
Read more...