PERAN ISTRI DALAM MEMBENTUK KELUARGA SAKINAH
Keluarga yang sakinah merupakan dambaan bagi setiap orang.
Karena dalam keluarga sakinah seseorang akan dapat mengecap kebahagiaan yang
tiada taranya. Dalam keluarga sakinah, seorang anak akan dapat tumbuh dengan
baik, serta keharmonisan akan terus terjaga.
Banyak faktor yang mendasari terbentuknya sebuah keluarga
yang sakinah. Peran dari masing-masing anggota juga sangat penting untuk dapat
mewujudkan keluarga yang sakinah. Suami, istri, dan anggota keluarga lain
memiliki peranan masing-masing.
Selain suami, peran seorang istri berpengaruh cukup besar
untuk mampu menciptkan sebuah keluarga saminah. Hal ini karena tanggung jawab
utama seorang istri (bersama suami) adalah menciptakan keutuhan dalam rumah
tangga. Lantas bagaimanakah cara seorang istri untuk menciptakan keluarga
sakinah? Jawabnya adalah banyak! Diantara sekian banyak peran istri, beberapa
hal yang cukup penting dan kadang terlupakan oleh seorang istri adalah:
1. Memberikan sambutan yang menyenangkan
Tugas utama seorang suami adalah mencari nafkah untuk
keluarganya. Suami akan berusaha semaksimal mungkin menafkahi keluarganya
dengan cara yang halal. Setelah seharian bekerja di luar rumah, tentunya sangat
penat, lelah dan capek akan dirasakan oleh suami. Di sinilah peran istri untuk
menghilangkan, atau setidaknya mengurangi rasa penat suaminya.
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan oleh seorang istri
dalam menyambut pulangnya sang “nahkoda”, diantaranya adalah :
Menampakkan wajah cerah
Sambutlah kedatangan suami dengan wajah yang cerah. Karena
menyambut kedatangan suami dengan wajah yang cerah akan mengurangi rasa penat
yang ada. Jangan menyambut suami yang beru pulang kerja dengan wajah cemberut,
apalagi marah-marah. Hal ini akan membuat suami yang telah lelah bekerja
menjadi kesal.
Menyampaikan berita yang menyenangkan
Apabila istri mempunyai beberapa berita untuk suami, baik
itu yang menyenangkan maupun yang kurang mengenakkan hati, jangan langsung
memberitahukannya sekaligus. Sampaikan berita yang menyenangkan dahulu kepada
suami.Setelah suami beristirahat dan rasa lelahnya berkurang atau bahkan
hilang, baru sampaikan kepadanya berita yang kurang menyenangkan. Hal ini akan
berpengaruh pada respon suami terhadap berita tersebut.
Mengungkapkan kerinduan
Ucapkan kata-kata yang manis kepada suami sebagai tanda
kerinduan sang istri pada suaminya. Kata-kata yang mengandung kerinduan dari
sang istri akan mampu mengembalikan semangat suami, setelah seharian berpeluh
mencari nafkah.
Menyajikan hidangan untuk suami
Alangkah baiknya jika kedatangan suami juga disambut dengan
hidangan ringan, sebelum melakukan makan bersama. Hidangan ini dapat berupa
minuman hangat, baik berupa teh, kopi atau minuman lain kesukaan suami. Apalagi
ditambah dengan camilan kecil. Dengan menyajikan hidangan ini suami akan merasa
lebih diperhatikan.
2. Memperindah dan memperlembut suara
Kita kadang sering menjumpai seorang istri yang menyambut
kedatangan suaminya dengan hal-hal yang sebaiknya tidak dilakukan. Entah itu
dengan nada kesal, marah, atau lainnya. Terlebih lagi jika suami terlambat
pulang. Janganlah hal ini dilakukan, karena hanya akan memancing emosi dari
suami. Apapun yang terjadi berbicaralah kepada suami dengan lembut dan santun.
Jika istri berbicara dengan suami secara lembut, maka suami dengan sendirinya
akan menghargai sang istri.
3. Berhias
Sudah menjadi kebiasaan wanita jaman sekarang untuk tampil
mempercantik diri dengan berhias. Namun sayangnya mereka (terutama para istri)
berhias jika hanya akan keluar rumah. Padahal jelas-jelas dalam sebuah hadist,
Rosululloh menganjurkan istri supaya berhias untuk suami mereka. Namun justru
istri berhias jika ingin pergi keluar rumah, dan tampil “acak-acakan” jika
dalam rumah meskipun ada suaminya.
Hal inilah yang harus dirubah. Sebaiknya para istri berhias
untuk suami mereka, sehingga suaminya merasa betah di rumah serta bangga dengan
istrinya.
4. Melayani kebutuhan biologis suami.
Seorang istri diwajibkan untuk melayani kebutuhan biologis
suami, kecuali jika sedang ada “halangan”. Dalam melayani suami seorang istri
harus melakukannya dengan ikhlas sehingga suami merasa senang dengan pelayanan
sang istri sehingga tidak tertarik dengan “rumput” lain di luar rumah.
5. Ikhlas menerima keadaan
Seorang istri sebaiknya merasa ikhlas dalam menerima keadaan
keluarga. Apapun keadaan keluarganya, istri yang ikhlas dalam menerimanya akan
meningkatkan rasa sayang suami. Meskipun kekurangan, tapi jika ikhlas
menerimanya, insya Alloh akan menjadi barokah.
6. Menjaga kesetiaan
Setia adalah salah satu kunci dalam membina keutuhan sebuah
keluarga. Baik suami atau istri wajib untuk menjaga kesetiaannya terhadap
pasangan hidup masing-masing. Dengan menjaga kesetiaan, insya Alloh kehidupan
keluarga akan bahagia.
7. Meredakan amarah suami
Sering karena suatu hal, suami marah entah terhadap istri,
anak-anak maupun hal-hal lain. Jika suami sedang marah, istri jangan lantas
ikutan marah. Hal ini hanya akan berakibat fatal. Redakan amarah suami dengan
bujukan dan rayuan, karena bukankah seorang wanita itu pintar dalam mencuri
hati laki-laki?
8. Menjaga kehormatan
Kehormatan di sini bukan hanya kehormatan sang istri
sendiri. Istri juga harus mampu menjaga kehormatan keluarganya. Jangan umbar
aib keluarga kepada orang lain, meskipun itu orang tua sendiri. Hal ini hanya
akan membuat kehormatan keluarga tercoreng.
9. Memuliakan keluarga dan tamu suami
Anggaplah keluarga suami sebagai keluarga sendiri. Hargai
dan hormati tamu-tamu yang ingin bertemu dengan suami. Jangan karena tamu
suami, sang istri tidak mau menghargainya. Hal ini hanya akan menimbulkan
perpecahan dalam keluarga.
10. Sabar
Bersabarlah dalam menghadapi kehidupan ini. Apapun yang
terjadi, sikap sabar merupakan hal yang paling utama.
11. Merapikan rumah
Rumah yang rapi, bersih, dan nyaman merupakan rumah yang
disenangi oleh semua anggota keluarga. Merapikan rumah adalah salah satu
tanggung jawab istri. Jangan biarkan rumah dalam keadaan berantakan, karena
hanya akan membuat penghuninya tidak merasa betah untuk tinggal di dalamnya.
12. Menghormati dan menghargai orang tua suami
Acapkali dijumpai seorang istri sangat menghormat suaminya
tetapi kurang bahkan tidak menghormati pada orang tua suaminya, bahkan
meremehkannya. Hal ini jangan sampai terjadi karena sejatinya seorang suami
yang harus ditaatinya itupun masih harus menghormat dan mengagungkan orang
tuanya. Ingat ridho Alloh beserta ridho orang tua, dan murkanya Alloh beserta
murka orang tua.
Jika istri,suami, dan anggota keluarga lain sudah tahu dan
menjalankan tugas-tugasnya, insya Alloh keluarga sakinah yang diidamkan akan
terwujud. Amiin.
0 comments:
Post a Comment